Kamis, 03 Juni 2021

(4) MANUSIA PALING BERUNTUNG

Seperti telah diutarakan, YMK menciptakan berbagai ragam utusan di alam semesta ini untuk melaksanakan kehendakNya. Secara garis besar utusan YMK tersebut dapat dikelompokkan menjadi yang wujudnya tak nampak dan yang wujudnya nampak. Berdasarkan kitab suci, peran makhluk ciptaan dan utusan YMK yang wujudnya tak nampak antara lain :
  • berfungsi menjaga alam semesta, menyampaikan hikmah /penjelasan dari YMK, mencatat dosa, mencabut nyawa, dll (disebut antara lain dengan istilah malaikat)
  • berfungsi menggoda / menyesatkan manusia agar merusak, menganiaya, mencemooh, dll (disebut antara lain dengan istilah iblis/syaitan, dll)
Sedangkan peran makhluk ciptaan dan utusan YMK yang wujudnya nampak adalah :
  • Bumi / langit (antara lain gunung, sungai, batu, tambang/mineral dll) adalah ciptaan dan utusan YMK yang berfungsi antara lain sebagai tempat manusia, flora, dan fauna hidup.
  • Flora adalah ciptaan dan utusan YMK yang berfungsi antara lain sebagai peneduh, bahan pangan, bahan bangunan, penghias / penyelaras, dll
  • Hewan adalah ciptaan dan utusan YMK yang berfungsi antara lain sebagai bahan pangan, penjaga rumah, tontonan, dll
  • Manusia (dalam arti seutuhnya) adalah ciptaan dan utusan YMK yang dengan izin YMK berfungsi untuk mengatur / memberdayakan alam semesta agar mencapai kemakmuran/kesejahteraan
Di antara berbagai ragam utusanNya itu, ternyata manusia diberi kelebihan dibandingkan ciptaan/ utusan lainnya walaupun manusia mempunyai keterbatasan. Kelebihan yang diberikan tersebut adalah kemampuan untuk mengatur atau memberdayakan utusan YMK lainnya. Sebagai contoh, manusia bisa memberdayakan harimau meskipun secara fisik manusia biasa akan kalah melawan harimau. Sebaliknya, makhluk non manusia pada umumnya tidak bisa memberdayakan manusia.
  • Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. 17:70)
  • …….Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." ….. (Injil, Kejadian 1 : 28-31)
Dalam memberdayakan para utusan YMK tersebut, manusia mesti berbuat optimal dengan fokus kepada peningkatan kemakmuran / kesejahteran yang memerlukan kestabilan. Jika tidak bisa dilakukan, maka manusia akan mencari jalan lain agar kemakmuran dalam keadaan stabil itu dapat dipenuhi. Dapat dimisalkan dengan seorang manusia bernama A, yang tinggal di suatu tempat, memiliki dan memberdayakan anjing, kucing, bebek, burung, tanaman yang bermacam-macam, dam sebagainya. Beberapa di antara hewan tersebut ada yang galak, ada yang penurut, ada yang suka menggigit, ada yang menghasilkan telur yang bisa dimakan manusia, dll. Anjing yang galak tidak dibunuh, tetapi dimanfaatkan sebagai penjaga rumah dan bahkan dikawinkan agar menghasilkan anjing baru. Bebek yang menghasilkan telur terus dipelihara, bahkan terus dikembangbiakkan agar hasil telurnya lebih banyak. Tetapi pada suatu saat kalau banyak bebek sakit atau kalau anjing suka menggigit / makan bebek sehingga merugikan, apalagi membahayakan kesehatan manusia, bisa jadi bebek dan anjing tersebut akan disembelih. Dengan demikian dalam usaha untuk mencapai kemakmuran dalam keadaan stabil itu semua makhluk yang ada tersebut dikasihsayangi (dalam pengertian diberi makan, tidak dibunuh dan diberi peran). Namun kalau ada yang melanggar aturan, apalagi bersifat merusak usaha untuk mencapai kemakmuran dan kestabilan, tentu akan dibinasakan. Dalam kaitan itu mungkin saja sang anjing yang telah menggigit bebek tersebut akan beranggapan bahwa tuannya tidak menyayanginya. Padahal kalau dilihat dalam wawasan yang lebih luas, justru sang anjinglah yang telah merusak kemakmuran dalam kestabilan sehingga perlu dihukum. Kalau dibiarkan maka akan terjadi hambatan terhadap terjadinya kemakmuran dalam kestabilan. Dengan melihat fenomena seperti itu maka sebenarnya manusia adalah “penggembala”, pimpinan, koordinator atau manajer dari semua makhluk yang ada di alam. Baik makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Baik makhluk yang sudah bernama maupun yang belum. Manusia menjadi wakil YMK untuk mengelola alam agar meningkat kemakmurannya. Oleh sebab itulah manusia disebut beruntung karena ia bukan anjing atau bebek atau tanaman yang bisa diberdayakan oleh makhluk lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Isi